Fungsi Dial Indikator: Cara Menggunakan & Bagian

Dalam dunia otomotif, keselamatan pengguna kendaraan adalah nomor satu. Karena itu, bidang ini membutuhkan berbagai peralatan penunjang untuk memastikan keamanan kendaraan misalnya dial indikator. Fungsi dial indikator yaitu untuk mengetahui tingkat kerataan permukaan bidang datar.

Selain itu, alat ini juga banyak digunakan oleh para teknisi karena mampu mendeteksi kerusakan dalam masing-masing komponen kendaraan. Fungsi tersebut pastinya dapat membantu kerja para teknisi menjadi lebih mudah dan cepat.

Mengenal Dial Indikator

Mengenal-Dial-Indikator

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, dial indikator merupakan salah satu alat yang sangat dibutuhkan oleh seseorang yang berprofesi di bidang otomotif. Jadi, Anda terutama yang tertarik dengan dunia otomotif wajib mengetahui apa itu dial indikator.

Dial indikator adalah sebuah benda berbentuk menyerupai jam analog dengan dua hingga tiga buah jarum yang melengkapinya. Jarum-jarum yang terdapat dalam benda tersebut berfungsi sebagai jarum penunjuk.

Alat yang juga dikenal sebagai dial gauge ini termasuk ke dalam Special Service Tools (SST) dalam dunia otomotif. SST sendiri artinya alat-alat khusus yang berfungsi untuk membantu menyelesaikan berbagai pekerjaan terkait perbaikan suku cadang atau komponen otomotif lainnya.

Fungsi Dial Indikator

Seperti yang telah Anda ketahui sebelumnya, dial indikator sangat penting dalam dunia otomotif, bahkan masuk ke dalam alat-alat khusus. Tentunya hal tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dial indikator memiliki fungsi penting dan beragam dalam bidang ini.

Dikatakan memiliki fungsi yang breagam yaitu karena alat ini bisa mengukur banyak hal terkait otomotif. Agar lebih jelas, simak beberapa fungsi dial indikator dari Rumarumi seperti berikut ini:

1. Mengukur Kerataan Bidang Datar

Mengukur-Kerataan-Bidang-Datar

Fungsi pertama dan utama dari dial indikator yaitu untuk mengukur tingkat kerataan bidang datar. dalam kendaraan, teknisi harus memastikan beberapa komponen sama rata, misalnya pada bagian permukaan rem cakram serta flywheel.

2. Mengukur Kerataan serta Kebulatan Permukaan Poros

Mengukur-Kerataan-serta-Kebulatan-Permukaan-Poros-1-scaled

Jika tadi dial indikator digunakan untuk mengukur kerataan bidang datar, ternyata alat ini juga dapat mengukur kerataan pada permukaan bulat pada sebuah poros. Poros yang biasanya digunakan pada sebuah kendaraan yaitu crank journal dalam crankshaft.

Dial indikator akan mengukur kebulatan komponen ini dan memastikan bahwa bentuknya bulat sempurna, bukan oval maupun memiliki tekstur yang kasar.

3. Mengukur Kesejajaran Permukaan

Mengukur-Kesejajaran-Permukaan-1

Beberapa mesin sudah seharusnya memiliki permukaan. Tentunya, permukaan pada mesin-mesin tersebut harus sejajar seperti yang terdapat dalam liner projection pada diesel. Pengukuran ini bisa dilakukan dengan menggunakan dial indikator.

Pengukuran kesejajaran pada liner projection sendiri agar komponen yang satu ini memiliki ketinggian ideal.

4. Mengukur Run Out Poros

Mengukur-Run-Out-Poros

Fungsi dial indikator ternyata juga bisa digunakan untuk menentukan apakah komponen yang diukur lurus atau sudah bengkok. Biasanya, pengukuran ini dilakukan pada poros propeller saat melakukan servis atau tune up.

Poros tersebut memiliki bentuk berupa tabung panjang. Karena itu, pengukuran akan dilakukan pada bagian ujung depan, belakang, termasuk juga tengah. Kemudian, dial indikator akan mengeluarkan nilai yang bisa dibandingkan untuk mengetahui bengkok atau tidaknya poros tersebut.

5. Mengukur Jarak End Play

Mengukur-Jarak-End-Play

Dial indikator juga ternyata dapat digunakan untuk mengukur jarak end play sebuah komponen. Maksudnya, alat ini dapat mengukur jarak gerak bebas pada benda, misalnya bisa dilakukan untuk mengukur crankshaft agar tidak mengalami kemacetan.

Baca juga: Lux Meter adalah

Bagian-Bagian dalam Dial Indikator

Bagian-Bagian-dalam-Dial-Indikator

Dial indikator merupakan sebuah alat yang tersusun dari beberapa komponen. Komponen-komponen tersebut tentunya saling melengkapi sehingga alat ini dapat bekerja dengan baik. Berikut bagian-bagian dial indikator beserta fungsinya:

1. Dial Frame

Sesuai dengan namanya, dial frame merupakan bagian paling luar dari dial indikator. Bagian ini memiliki peran sebagai pelindung dial indikator itu sendiri.

2. Fine Adjustment

Dikenal juga dengan sekrup pengunci, bagian yang satu ini berada pada angka nol dari dial indikator. Fungsinya yaitu sebagai kunci dari outer ring agar tidak berubah tempat.

3. Long Indicator

Jarum penunjuk berbentuk panjang yang terdapat dalam dial indikator ini sering juga disebut sebagai jarum penunjuk. Jarum ini berfungsi untuk menunjuk angka pada scale mark.

4.      Short Indicator

Jika tadi Anda sudah mengenal jarum panjang, maka kini saatnya mengenal jarum pendek. Jarum ini memiliki fungsi sebagai penunjuk putaran dari jarum yang panjang.

5. Scale Mark

Scale mark atau skala ini merupakan bagian tengah dari dial indikator. Fungsi dari scale mark yaitu sebagai hasil angka pengukuran.

6. Outer Ring

Outer ring memiliki peran yang cukup vital dalam dial indikator. Pasalnya, fungsi dari bagian ini yaitu untuk mengatur dial agar tetap berada di angka nol sehingga pengukuran lebih akurat.

7. Spindle

Spindel atau dikenal juga dengan nama bidang sentuh merupakan bagian dari dial indikator yang akan bersentuhan secara langsung dengan objek ukur.

8. Stem

Spindle harus dapat dinaik turunkan untuk memasukkan data angka pada dial indikator. Karena itu, ia akan membutuhkan stem sebagai tumpuan.

9. Batas Toleransi

Batas toleransi merupakan bagian dial indikator yang akan bergeser ke arah kanan atau kiri saat proses pengukuran. Fungsinya yaitu sebagai petunjuk batas gerak dari jarum panjang.

10. Magnetic Holder

Sebetulnya, bagian ini bukan termasuk bagian dari dial indikator. Namun, dial indikator tidak akan dapat bekerja tanpa alat ini. Pasalnya selain sebagai tumpuan, magnet pada alat ini juga akan membantu kerja dial indikator.

11. Tool Post

Dial indikator tidak dapat diletakkan pada magnetic holder tanpa adanya tool post. Tool post merupakan tiang penyangga yang dapat membantu dial indikator menjadi lebih tinggi dan lebih fleksibel.

Baca juga: Jenis Transistor

Cara Kerja Dial Indikator

Cara-Kerja-Dial-Indikator-1

Setelah mengetahui fungsi dan bagian-bagiannya, apakah Anda tahu bagaimana cara kerja dial indikator itu sendiri? Jika belum, simak pemaparannya di bawah ini:

  • Pasang tangkai dial indikator dengan memasukkannya pda lubang pengunci. Kemudian, kencangkan bautnya.
  • Masukkan juga scele mark serta jarum dial indikator pada tangkai yang sebelumnya sudah berhasil terpasang.
  • Bersihkan terlebih dahulu komponen yang akan menjadi objek ukur agar hasil pengukuran oleh dial indikator lebih akurat.
  • Aktifkan tombol pada dial indikator untuk mengalirkan magnet pada dial indikator itu sendiri;
  • Gerakkan bagian jarum untuk memastikan bahwa posisi dari dial indikator sudah tepat berada di atas objek.
  • Geser permukaan objek yang menempel pada dial indikator ke kiri dan kanan. Jika jarum berputar berlawanan, maka permukaan objek berbentuk cekung sedangkan jika searah artinya permukaan objek cembung.
  • Anda juga bisa melakukan pengukuran dengan menggeserkan dial indikator dan membiarkan objek tetap diam di tempat.

Tidak terlalu sulit, tapi tentunya Anda harus menggunakan dial indikator serta bagian-bagiannya dengan benar. Tujuannya yaitu agar hasil pengukuran juga lebih tepat dan akurat serta minim kesalahan.

Setelah mengetahui definisi; bagian-bagian; cara kerja; hingga fungsi dial indikator secara lengkap, Anda pasti tidak lagi bertanya-tanya mengapa alat ini menjadi salah satu alat wajib dalam dunia otomotif.

Karena dengan alat ini, para teknisi dan orang-orang yang berkecimpung di dunia otomotif dapat memastikan kendaraan maupun mesin lainnya yang merek hasilkan sudah dalam kondisi baik dan layak digunakan.

Photo of author

rumarumi

Make Your Best Home