Rumus Kuda Kuda Baja Ringan Bentang 6, 8, 10 Meter (M)

Kuda kuda baja ringan adalah salah satu aspek penting dalam struktur kerangka bangunan. Oleh karena itu, kuda kuda tersebut sangat penting untuk diperhatikan dan diperhitungkan karena fungsinya yang krusial, yaitu untuk menopang atap bangunan.

Dalam menentukan ketepatannya, perlu menggunakan rumus untuk mengukur kuda kuda baja tersebut, mulai dari bentang 4 hingga 12 meter. Namun, di sini kita akan membahas cara pengukurannya untuk bentang 6, 8, dan 10 meter.

Struktur Kuda Kuda Baja dengan Bentang 6 Meter, 8 Meter, dan 10 Meter

Struktur Kuda Kuda Baja dengan Bentang 6 Meter, 8 Meter, dan 10 Meter

Sebelum membahas rumus perhitungan kuda kuda untuk atap bangunan, kita bahas dulu mengenai beberapa struktur penting yang harus ada dalam kuda kuda baja ringan.

  • Murplat, yaitu dudukan kuda kuda yang digunakan agar bisa membentuk atap dan menjadikan sistem kuda kuda atap menjadi satu kesatuan.
  • Kuda kuda adalah bagian yang nantinya diletakkan di atas murplat. Kuda kuda mempunyai beberapa ukuran dan disambung dengan menggunakan screw SDS.
  • Top chord merupakan bagian struktur yang berada di atas kuda kuda. Fungsinya adalah sebagai tempat untuk meletakkan reng.
  • Bottom chord mempunyai bentuk yang sama seperti top chord, hanya saja letaknya di bagian bawah kuda kuda. Fungsinya sendiri adalah sebagai tempat plafon dan juga penggantungnya.
  • Screw SDS adalah skrup khusus yang digunakan untuk menyambungkan top chord dan bottom chord. Murplat dan kuda kuda juga disambungkan dengan menggunakan screw SDS tersebut.
  • Web merupakan bagian yang menghubungkan top dan bottom chord agar bisa lebih memperkuat penahan beban.
  • Reng adalah tempat yang dijadikan sebagai dudukan penutup atap.
  • Reng akhir adalah penguat dari genteng agar posisi genteng tidak terlalu ke bawah.
  • Bracing berperan penting bagi seluruh struktur kuda kuda atap bangunan. Jadi, agar bisa menjadi satu sistem, dibutuhkan bracing ini.
  • Lisplang menjadi bagian yang dipasang pada ujung atap sebagai bentuk akhiran dan pemasangannya dibuat dengan arah melintang pada ujung overhang.

Baca juga: Potongan Atap Baja Ringan

Rumus Penting untuk Atap dengan Kuda Kuda Baja Ringan

Rumus Penting untuk Atap dengan Kuda Kuda Baja Ringan

Kuda kuda yang digunakan untuk atap bangunan mempunyai banyak variasi ukuran, yaitu mulai dari 0,75 mm hingga 1 mm. Kuda kuda tersebut akan dipasang pada tumpuan struktural dari atap bangunan. 

Jadi, kuda kuda atap bangunan itu berfungsi untuk menahan beban dan menyalurkan berat tersebut ke struktural yang ada di bawahnya. Tumpuan tersebut berupa ring balok.

Nah, karena fungsinya yang sangat penting bagi bangunan, maka dibutuhkan rumus untuk menghitungnya dengan benar agar bisa benar-benar kuat untuk menahan atap. 

Sebenarnya, cara menghitung kuda kuda baja tersebut menggunakan konsep dasar trigonometri, yaitu cosinus dan tangen. Jadi, sebaiknya siapkan juga alat pengukuran atau meteran agar ukuran yang dihitung benar-benar presisi. 

Namun, sebelum kita membahas terkait rumus perhitungan untuk bentang 6 meter, bentang 8 meter, dan bentang 10 meter, berikut 3 aspek penting yang harus diperhatikan ketika melakukan pengukuran pada kuda-kuda baja tersebut.

1. Ketinggian Atap

Sebelum melakukan perhitungan untuk rangka atap bangunan, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengukur ketinggian atap. Selain itu, ketahuilah terlebih dahulu terkait jenis penutup atap yang nantinya akan digunakan pada hunian Anda.

Mengapa hal tersebut penting untuk dilakukan? Pasalnya, setiap jenis penutup atap mempunyai batasan sudut minimal berbeda-beda. Jika hal tersebut tidak diperhitungkan, maka atap bangunan tidak akan memberikan hasil yang bagus.

Kami berikan contoh sebagai berikut agar Anda lebih memahaminya. Misalnya terdapat genteng keramik dan juga beton yang berada di antara sudut 30 sampai 35 derajat. Sementara itu, ada juga sheet metal dengan sudut 5 hingga 60 derajat, dan seterusnya.

Nah, cara untuk menghitung ketinggian atapnya adalah dengan menggunakan rumus berikut:

½ x lebar atap x tangen sudut kemiringan atap

2. Kemiringan Atap

Agar bisa menghasilkan model kuda kuda atap baja ringan, maka dibutuhkan juga pengukuran terhadap ketinggian atap. Cara hitungnya sendiri adalah sebagai berikut:

½ x lebar bangunan x cos kemiringan sudut atap

3. Overstek

Overstek atap juga penting untuk diperhitungkan karena itu berfungsi untuk melindungi bangunan dari terpaan air hujan ataupun angin. Jika bangunan tidak mempunyai overstek, tentunya air hujan dan angin akan mudah menerpa dinding dan masuk ke dalam hunian Anda. 

Jadi, overstek kuda kuda baja tersebut dibuat dengan bagian yang lebih menonjol atau tidak boleh rata dengan bangunan. Cara menghitung overstek tersebut adalah dengan mengukur panjang kemiringan overstek.

Panjang overstek merupakan jarak horizontal yang diukur dari dinding paling luar bangunan ke titik paling luar dari overstek pada rangka atap baja ringan. Nah, cara menghitung overstek tersebut adalah berikut ini:

Panjang overstek x cos kemiringan sudut atap

Rumus Kuda Kuda Baja untuk Bentang 6 Meter, 8 Meter, dan 10 Meter

Rumus Kuda Kuda Baja untuk Bentang 6 Meter, 8 Meter, dan 10 Meter

Model kuda kuda atap baja ringan 6 meter, bentang 8 meter, dan 10 meter sama seperti kuda kuda ukuran lainnya. Perhitungannya menggunakan rumus kuda kuda yang umum digunakan, yaitu:

Tinggi kuda kuda baja = ½ panjang bentang x tangen sudut kemiringan atap

Nah, lalu bagaimana contoh penggunaan rumus tersebut? Berikut kami berikan detailnya.

1. Bentang 6 Meter

Jika lebar bentang 6 meter dan sudut kemiringannya 30 derajat atau nilai tangen sebesar 0,58. Dari rumus tersebut, hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tinggi kuda kuda baja = ½ (6) meter x 0,58 = 1,74 meter

2. Bentang 8 Meter

Caranya sama seperti pada pengukuran tinggi kuda kuda atap pada umumnya. Kita ambil saja contohnya adalah lebar bentang 8 meter dengan sudut kemiringan atap sebesar 30 derajat yang mana nilai tangennya adalah 0,58.

Tinggi kuda kuda baja = ½ (8) meter x 0,58 = 2,32 meter

3. Bentang 10 Meter

Caranya masih sama dengan bentang kuda kuda atap lainnya. Kita ambil contoh lebar bentang 10 meter dengan sudut kemiringan 30 derajat atau nilai tangen 0,58, maka dihasilkan tinggi kuda kuda baja sebagai berikut:

Tinggi kuda kuda baja = ½ (10) meter x 0,58 = 2,9 meter

Baca juga: Harga Baja Ringan Per Batang

Perhitungan Beban Mati dan Beban Hidup pada Kuda Kuda Baja

Perhitungan Beban Mati dan Beban Hidup pada Kuda Kuda Baja

Sebagai tambahan informasi, Rumarumi juga memberikan tips terkait beban mati dan beban hidup. Keduanya sangat penting karena bisa dijadikan patokan dalam menentukan beban maksimum yang bisa ditahan oleh atap bangunan.

Beban mati merupakan muatan benda ketika dalam keadaan sama dari waktu ke waktu. Beban mati ini bisa dihitung dengan mengukur berat bahan. Sementara itu, beban hidup adalah muatan yang sementara sehingga beratnya bersifat dinamis. 

Jangan lupa untuk menggunakan rumus perhitungan kuda kuda baja ringan tersebut dan beberapa informasi penting lainnya terkait struktur atap bangunan untuk membuat atap rumah yang bagus. Jadi, terapkan penjelasan di atas untuk membuat rumah Anda lebih nyaman.

Photo of author

rumarumi

Make Your Best Home